MAKALAH FILSAFAT ZAMAN KLASIK
MAKALAH
FILSAFAT ZAMAN KLASIK
FILSAFAT ZAMAN KLASIK
Dosen
Pengampu :Syeh Syarif Hidayatullah
Disusun Oleh :Fernanda
Khatami (1521010017)
:M.Adlin
Kamil (1521010086)
:Sandi
Maulan(1521010034)
Fak/Jur/Smt : Syariah/Ahwal As-syaksiah/1
Kls : B
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
RADEN
INTAN LAMPUNG
TA. 2015/2016
KATA PENGATAR
Assalamuailaikum, Wr, Wb.
Puji Syukur kita
panjatkan kepada Allah Swt. Berkat-Nya lah kami dapat
Menyelesaikan penulisan makalah
dengan baik, dengan Ridho dan Hidayah-Nya lah kami membuat makalah ini dengan
penuh semangat. Kami sangat bersyukur atas semua ini,
dimana kami telah menyelesaikan ini
dengan waktu yang telah di tentukan.
Dalam
pembuatan makalah ini, kami mereferensi dari internet untuk pembahasan ini,
yang memberikan informasi yang baik
untuk kita pelajari. Mudah-mudahan dalam makalah ini bisa bermanfaat untuk kita
semua.
Makalah
kami tentu ada yang kurang dan masih banyak sekali yang harus di lengkapi,
demi sebuah pencapaian yang sempurna,
dari sini kami membutuhkan kritik dan sarannya bagi para pembaca untuk
memberikan masukan yang lebih baik dari ini.
Terima
kasihatas perhatian dan kerjasamanya dalam hal peningkatan pembuatan
makalah ini
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Bandar
Lampung, 10 Nopember 2015
Penulis
FILSAFAT BARAT ZAMAN KLASIK
A.Ionia
Tempat Lahirnya Filsafat Barat
Tempat filsafat yunani adalah asia kecil, dan
filsuf-filsuf pertama yunani berasal dari Ionia. Yunani sendiri berada dalam
situasi tidak tenang menyusul ivasi bangsa Doria pada abad 7 SM, tapi Ionia
relative tenang dan mewarisi jiwa peradaban lama.Invasi bangsa Doria ini
menghancur leburkan kebudayaan Aegea yang terkenal itu. Homerus penyair besar
Yunani juga berasal dari Ionia. Jadi Ionia merupakan tempat lahir penyair
terbesar Yunani dan kosmolog-kosmolog pertama Yunani.
Bila dilihat secara cermat ada kesinambungan tema
dalam gambaran dunia yang dilukiskan Hesiod, tuntutan-tuntutan moral dalam
puisi Homerus dan kosmologi yang diajarkan oleh para filsuf awal Ionia.
Pemikiran filosofis Yunani awal merupakan produk puncak dari peradaban kuno
Ionia. Karena Ionia merupakan tempat pertemuan antara barat dan timur, maka
sering dipersoalkan apakah filsafat yunani dipengaruhi oleh filsafat oriental,
seprti Babylon atau Mesir? Ada pendapat yang mengatakan bahwa filsafat Yunani
berasal dari Babylon dan Mesir, tetapi ada pula yang menolak pendapat itu.
Herodotus berpendapat bahwa agama dan kebudayaan
Yunani berasal dari Mesir. Menurut Coppleston sulitlah untuk menjelaskan bahwa
para saudagar Mesir mengekspor pemikiran Mesir ke Yunani. Dan menurut Burnet,
Mesir tidak memiliki filsafat, sebab itu pendapat bahwa filsafat Yunani berasal
dari Mesir sulit diterima. Jadi, filsafat yunani berasal dari yunani sendiri
yakni Ionia.
Tapi kenyataan bahwa filsafat yunani berkaitan erat
dengan matematika. Ada juga pendapat bahwa orang yunani belajar matematika dari
Mesir dan astronomi dari Babylon. Bagaiman menjawab persoalan ini?
Kita bisa mengikuti jawaban Coppleston sebagai
berikut. Memang ada kemungkinan besar bahwa matematika yunani dipengaruhi Mesir
dan astronomi Yunani dipengaruhi Babylon, sebab ilmu pengetahuan dan filsafat
Yunani mulai berkembang di daerah yang merupakan pertemuan barat dan timur.
Tapi tidak tepat kalau dikatakan bahwa matematika ilmiah Yunani berasal dari
Mesir dan astronomi yunani berasal dari Babylon, mengapa?
Sebab matematika Mesir terdiri dari metode-metode
empiris, kasar dan lengkap untuk memperoleh hasil praktis. Geometri Mesir
umumnya terdiri dari metode-metode praktis untuk mengukur tanah setelah
meluapnya sungai Nil. Tapi Mesir tidak mengembangkan geometri ilmiah, Demikian
juga astronomi Babylon, sebetulnya merupakan astrologi, yakni ilmu nujum
bintang. Sebaliknya orang Yunani mengembangkannya menjadi ilmu astronomi
ilmiah. Jadi, menurut Coppleston, matematika dan astronomi Yunani lahir di
Yunani sendiri.
Dengan demikian Yunani adalah tempat asal para pemikir
dan ilmuan asli Eropa. Orang Yunanilah yang pertama-tama mempelajari ilmu
pengetahuan demi ilmu pengetahuan itu sendiri. Mereka mempelajari ilmu
pengetahuan dengan semangat ilmiah, bebas dan tanpa prasangka. Hegel, filsuf
terkenal Jerman, berpendapat bahwa filsafat Yunani sepenuhnya dilakukan dengan
semangat kebebasan ilmiah.
Kalau puncak pemikiran terdapat di Ionia, dan kalau
Ionia merupakan tempat lahirnya filsafat Yunani, maka Miletus adalah tempat
lahirnya filsafat dan tempat lahirnya filsafat Ionia. Di kota Miletus, Thales
filsuf pertama Ionia lahir dan dibesarkan disana.
B.Masa Pra-Sokrates
Filsafat di masa Pra-Sokrates merupakan tahap pertama
dalam filsafat Yunani. Meskipun bukan merupakan filsafat murni, tetapi ia
merupakan filsafat yang sesungguhnya. Sebaliknya, filsafat Pra-Sokrates
bukannya merupakan unit tertutup yang tidak berhubungan dengan pemikiran
filosofis sesudahnya, tapi merupakan persiapan bagi periode sesudahnya.
Meskipun Plato dan Aristoteles mengemukakan filsafat
yang brilian, keduanya tidak terlepas dari pengaruh filsafat pra-Sokrates.
Plato misalnya, sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran Heracleitos, para
filsuf Elea dan Pythagoreanisme. Adapun filsuf-filsuf yang hidup sebelum masa
Sokrates adalah:
1. Thales (625-545 SM)
Dalam sejarah filsafat Thales dijuluki sebagai filsuf
Yunani pertama. Dia dalah satu dari tujuh orang bijak di zamannya (bersama Bias
dari Priene, Pittakos dari Mytilene, Soloon dari Athena, Kleouboulous dari
Lindos, Khilon dari Sparta, dan Priandros dari Korinthos). Thales dalah filsuf
dan ilmuwan praktis.
Sebagai filsuf Thales dan Miletus berusaha menjawab
pertanyaan: apa sala usul segala sesuatu? Menurut Thales, bahan dasar dari
segala sesuatu adalah air. Itu merupakan kesimpulan setelah ia mengamati
dominasi peran air di alam dan kehidupan manusia. Seperti dikatakan
Aristoteles, Thales dari hari ke hari mengamati bahwa kabut member kehidupan
bagi segala sesuatu. Bahkan panas itu sendiri berasal dari kelembaban.
Dia juga mengamati bahwa segala macam benih mempunyai
kodrat kelembaban, dan air merupakan asal dari hakekat benda-benda yang lembab.
Thales mungkin juga dipengaruhi oleh teologi-teologi kuno, di mana air
merupakan obyek komando di kalangan dewa-dewi.
2. Anaximandros (611-545 SM)
Anaximander juga seorang ilmuwan. Konon, menurut
Theophrastus, dia membuat sebuah peta, yang mungkin digunakan oleh para pelaut
Milesia ke laut hitam. Menurut Theophrastus, Anaximander adalah rekan sejawat
Thales, dan nampaknya lebih muda. Di samping kegiatan ilmiahnya, dia juga
mencari jawaban atas pertanyaan sama yang menggugah Thales. Tapi menurut dia,
prinsip pertama dan utama itu tidak mungkin air seperti yang dikatakan Thales.
Kalau perubahan, kelahiran dan kematian, pertumbuhan
dan kehancuran disebabkan oleh konflik, maka tak dapat dijelaskan mengapa ada
benda-benda lain yang tidak dapat melebur menjadi air. Maka menurut dia,
prinsip pertama dari segala benda adalah to apeiron (yang berarti substansi
yang tak terbatas). To apeiron itu kekal dan tak dimakan usia, itulah yang
merangkum seluruh jagad.
Anaximander mengajarkan bahwa bumi bukan berbentuk
piringan (disc) tapi silinder pendek. Kehidupan berasal dari laut, dan melalui
adaptasi dengan lingkunagn bentuk-bentk hewan yang sekarang berevolusi.
Tentang asal usul manusia Anaximander mengatakan bahwa
pada mulanya manusia dilahirkan dari hewan-hewan spesies lain. Hewan-hewan
lain, katanya, cepat menemukan makanan bagi diri mereka sendiri, tapi manusia
sendiri membutuhkan waktu yang panjang untuk menjadi dewasa. Tapi dia tak dapat
menjelaskan bagaimana manusia bias hidup dalam tahap transisi.
Jadi, doktrin Anaximander merupakan suatu langkah maju
dibandingkan Thales. Dia tidak menunjuk unsure tertentu, tapi konsep to
apeiron, yakni substansi tak terbatas.
3. Anaximenes (588-524 SM)
Menurut Anaximenes, prinsip dasar segala sesuatu
adalah udara. Kesimpulan ini mungkin sekali didasarkan pada fakta bahwa manusia
hanya bisa hidup kalau bernafas. Jadi, udara adalah prinsip kehidupan.
“Sebagaimana halnya dengan jiwa kita, yakni udara, mempersatukan kita, demikian
juga nafas dan udara merangkul seluruh dunia,” kata Anaximenes. Jadi udara
dalah prinsip dasar (urstoff) dari dunia.
Udara tak dapat dibagi, tapi dapat kelihatan dalam
proses kondensasi dan perengangan. Ketika udara menjadi renggang (rarefaction),
ia menjadi lebih panas, dan denderung terbakar menjadi api. Sebaliknya, kalau
terjadi kondensasi, ia menjadi lebih dingin dan menjadi keras. Maka udara
berada di antara cincin nyala dan kedinginan, dengan massa kelembaban di
dalamnya.
4. Pythagoras (580-500 SM)
Tentang Pythagoras tidak banyak diketahui. Yang pasti
adalah bahwa Pythagoras mendirikan sebuah tarekat keagamaan di Kroton, Italia
selatan, pada paruh kedua abad 6 SM. Pythagoras sendiri dilahirkan di Samos,
masih daerah Ionia. Iamblicus, salah satu sumber untuk mengetahui Pythagoras,
menyebut Pythagoras antara lain sebagai “pemimpin dan bapak filsafat Ilahi”.
Tapi kisah kehidupan Pythagoras seperti yang ditulis Iamblicus, porphyries, dan
Diogenes Laertius dinilai sebagai roman dan bukan catata sejarah.
Ajaran tentang bilangan merupaka ajaran Pythagoras
yang penting. Tapi, di pihak lain filsafat methematico-metafisik ini sngat
sulit dipahami. Yang penting, Pythagoras dan para pengikutnya sangat terobsesi
dengan matematika. Sampai-sampai dikatakan bahwa Tuhan itu seorang ahli
matematika.
Menurut Pythagoras, prinsip dari segala-galanya adalah
matematika. Semua benda dapat dihitung dengan angka, dan kita dapat
mengekspresikan banyak hal dengan angka-angka. Mereka terpesona oleh kenyataan
bahwa interval-interval music antara dua not pada lyra dapat dinyatakan secara
numerik. Seperti halnya harmoni musik bergantung pada angka, maka harmoni jagad
raya juga bergantung pada angka. Bahkan menurut Pythagoras, benda-benda adalah
angka-angka (things are numbers).
Menurut Pythagoreanisme, pusat jagad raya adalah api
(Hestia). Di sekeliling api itu beredar kontra bumi (antikhton), bumi, bulan,
matahari dan planet lainnya dan akhirnya langit dengan bintang-bintang tetap.
Pythagoreanisme berpandangan bahwa seluruh langit merupakan suatu tangga nada
musik serta bilangan. Ketika mengelilingi api sentral tiap benda langit
mengeluarkan bunyi yang sesuai dengan tangga nada. Telinga kita sudah terbiasa
dengan musik itu, sehinga kita tak mendengarnya lagi. Dikisahkan bahwa
Pythagoras sendiri telah mendengar music jagad raya itu.
filsuf-filsuf lain yang hidup sebelum masa Sokrates,
di antaranya:
1. Xenophanes (570-480 SM)
2. Heracleitos
3. Parmenides dan Melissus
4. Zeno
5. Empedocles
6. Leocippus
7. Para filsuf Atomisme
C.Masa Sokrates
Perhatian masa Pra-Sokrates adalah alam atau kosmos.
Pada masa sesudahnya, yakni sokrates, perhatian bergeser pada manusia itu
sendiri, faktor-faktor penyebabnya anatara lain:
a.Timbulnya sikap skeptic terhadap
filsafat Yunani yang tidak dapat menjelaskan pertanyaan tentang asala usul alam
semesta. Filsafat Pra-Sokrates juga tidak mampu menjelaskan fenomena kesatuan
(unity) dan kejamakan (diversity)
b.Semakin besar minat terhadap
fenomena kebudayaan dan peradaban. Ini disebabkan pergaulan yang makin gencar
antara orang Yunani dan peradaban asing seperti Persia, Babylonia dan Mesir.
1. Kaum Sofis
Ada perbedaan antara filsafat Pra-Sokrates dengan
filsafat sesudahnya, perbedaan itu ialah:
a) Pusat perhatian filsafat masa
sokrates adalah manusia, peradaban dan kebiasaab manusia. Sofisme menaruh
perhatian pada mikrokosmos, bukan makrokosmos. Manusia mencapai kesadaran diri.
Seperti kata Sophocles: “Ada banyak mikjizat di dunia, tapi tak ada mukjizat
yang lebih besar dari manusia”.
b) Sofisme dan filsafat Yunani
sebelumnya juga berbeda dalam hal metode. Filsafat Yunani Pra-Sokrates memiliki
metode deduktif, sedangkan kaum sofis menggunakan metode empirico-induktif.
Pada masa Pra-Sokrates, filsuf menetpkan prinsip umum,
kemudian menjelaskan fenomena fenomena khusus berdasarkan prinsip tersebut.
Sebaliknya, kaum sofis adalah ensiklopedis karena mereka menghimpun banyak
observasi dan fakta, lalu menarik kesimpulan-kesimpulan, baik teoritis maupun
praktis. Kesimpulan-kesimpulan itu sangat banyak dan berbeda sehingga orang
bias jadi bingung. Atau, setelah banyak tahu tentang berbagi negara dan kebudayaan,
mereka membuat teori tentang asal-usul peradaban atau asal bahasa.
c) Perbedaan juga terletak pada tujuan.
Filsafat Pra-Sokrates ingin mencari kebenaran obyektif tentang dunia. Kaum
sofis mencari kebenaran praktis, bukan kebenaran spekulatif. Tujuan utama
filsafat Pra-Sokrates adalah menemukan kebenaran ,sedangkan kaum sofis justru
pada mengajar. Itulah sebabnya kaum sofis mempunyai massa murid. Mereka
memberikan kursus-kursus, dan latihan. Mereka adalah professor yang mengembara
dari kota ke kota, mengumpulkan pengetahuan lalu mengajarkan pada orang lain
(umpama tentang tata bahasa, interpretasi penyair, filsafat mitologi, agam
dll).
Kaum sofis sangat menonjol dalam berpidato, yang
merupakan factor sangat penting dalam kehidupan politik di Yunani kala itu. Di
Yunani, agar bias berkecimpung dala politik, orang harus pintar berpidato.
Adapun tokoh-tokoh kaum filsuf sofis ialah Protagoras
(481-411 SM), Prodicus, Hippias, Gorgias (480-380 atau 483-375 SM),
Thrasymachus, Chalderon, dan Anthipon.
2. Socrates
Menurut Plato, ketika dijatuhi hukuman mati, yakni
tahun 399 SM, usia Socrates sekitar 70 tahun, berdasarkan itu diduga Sokrates
lahir sekitar tahun 470 SM. Ayahnya bernama Sophroniscus seorang pemahat, dan
ibunya bernama Phaenarete seorang dukun bersalin.
Sosok Socrates sebagai filsuf moral berawal dari
peristiwa yang disebut pertobatan Socrates menyusul Orakel Delphic. Diceritakan
bahwa Chaerephon, sobat Socrates, suatu ketika bertanya kepada ahli nujum
apakah ada orang lain yang lebih bijaksana dari Socrates.. jawaban yang
diberikan adalah “tidak”. Ini membuat Socrates merenung-renung. Dia akhirnya
sampai pada kesimpulan bahwa yang dimaksudkan dewa dengan menyebutnya orang
paling bijak adalah karena dia tahu bahwa dia tidak tahu apa-apa. Socrates
kemudian melihat misinya yakni untuk mencari kebenaran sejati dan membantu
orang yang membutuhkan bimbingannya.
Adapun ajaran-ajaran Socrates adalah sebagai berikut:
a.
Socrates mengajarkan tentang definisi atau hal-hal
yang umum (universals) yng bersifat tetap. Menurut Socrates konsep universal
tetap sama. Hanya hal-hal partikular dapat beragam, tapi defenisi tetap sama.
b.
Socrates mengajarkan tentang argumen-argumen induktif.
Argumen induktif yang dikembangkan Socrates bukan diperoleh melalui logika,
melainkan melalui wawancara atau dialektik. Untuk membuat definisi tentang
sesuatu, Socrates bertanya pada orang lain, sementara ia sendiri memperlihatkan
ketaktahuan. Dialektik Socrates dimulai dari defenisi-definisi kurang lengkap
sampai akhrnya mencapai definisi yang lebih lengkap.
c.
Tujuan dialektik bukan untuk mempermalukan orang, tapi
untuk memperoleh kebenaran. Kebenaran itu bukan sekedar spekulasi murni,
melainkan dalam kehidupan yang baik. Menurut Socrates, agar bertindak dengan
benar, orang harus tahu apakah kehidupan yang baik itu. Socrates percaya akan
jiwa yang hanya dapat dipelihara semestinya lewat pengetahuan, yakni
kebijaksanaan yang benar. Pengetahuan yang jelas akan kebenaran sangat penting
bagi kehidupan yang benar. Untuk ini adalah tugasnya untuk membidani lahirnya
ide-ide yang benar dalam bentuk definisi yang jelas. Metode ini dinamakan
mayetika.
d.
Socrates menaruh perhatian besar pada etika. Dia
menganggap misi yang ditetapkan dewa padanya adalah menyadarkan orang-orang
agar memelihara harta paling agung yakni jiwa lewat upaya memperoleh
kebijaksanaan dan kabajikan. Kehidupan politikpun tak dapat dilepaskan dari
etika.
e.
Etika Socrates memilki ciri pengetahuan dan kebajikan.
Menurut dia, pengetahuan dan kebajikan adalah satu, dalam arti bahwa seorang
bijaksana, yakni orang yang tahu apa yang baik, juga akan melakukan apa yang
benar.
f.
Socrates mengajarkan bahwa hanya ada satu kebajikan,
yakni pengetahuan akan apa yang betul-betuk baik bagi manusia, apa yang
betul-betul dapat menghasilkan kesehatan dan harmoni jiwa.
g.
Dalam ajaran tentang agama, Socrates mengakui adanya
allah-allah, pengetahuan akan allah-allah tidak terbatas. Terkadang Socrates
memang percaya akan adanya Allah yang tunggal, tapi nampaknya Socrates tidak
memberi perhatian besar untuk masalah monoteisme dan polyteisme. Menurut
Socrates sebagaimana tubuh manusia berasal dari bahan-bahan yang dikumpulkan
dari dunia materi, akal budinya juga merupakan bagian dari akal budi universal.
Pada tahun 400 atau 399 Socrates diadili oleh para
pemimpin demokrasi baru. Tuduhan yang dibacakan di depan pengadilan raja Archon
adalah bahwa:
1.Socrates tidak menyembah allah-allah
yang disembah negara, tapi memperkenalkan praktik-praktik agama yang baru, dan
2.Socrates merusak kaum muda. Atas kesalahan-kesalahan
tersebut Socrates dituntut hukuman mati.
Adapun para pengikut Socrates:
1) Sekolah Megara yang didirikan oleh
Euclid pengikut setia Socrates
2) Sekolah Elea-Eretria yang didirikan
oleh Phaedo dari Elis dan Menedemus dari Eretria.
3) Sekolah Cyrene Awal didirikan oleh
Antisthenes.
4) Sekolah Cyrene didirikan oleh
Arisrippus di Cyrene.
3. Plato
Plato adalah salah satu filsuf terbesar di dunia.
Lahir di Athena dari keluarga terpandang, ayahnya Arston dan ibunya Perictione.
Menurut sejumlah sumber, nama aslinya adalah Aristocles. Nama Plato baru
diberikan sesudahnya karena ia memiliki sosok fisik yang kokoh kuat.
Plato menjadi murid Socrates ketika ia berusia 20
tahun. Tapi perkenalan Socrates pasti lebih awal. Plato pernah mengunjungi
Italia dan Sisilia ketika berusia 40 tahun. Konon ia juga pernah mengunjungi
Mesir, tapi cerita ini belum bias diterima oleh sebagian pengamat. Plato pernah
dijual sebagai budak kepada Aegina atas perintah Dionysius I, Tiran dari
Syracuse.
Adapun ajaran-ajaran terpenting dari Plato adalah:
1) Dua Dunia
Plato mengajarkan tentang dua dunia, yakni dunia idea
dan dunia materi. Dunia idea bersifat tunggal, permanen/tidak berubah, kekal.
Dunia jasmani bersifat jamak, berubah-ubah dan tidak kekal.
2) Jiwa
Jiwa adalah suatu adikodrati, berasal dari dunia idea,
tidak dapat mati, kekal. Jiwa terdiri dari tiga bagian (fungsi), yakni rasional
(dihubungkan dengan kebijaksaan), kehendak (dihubungkan denag keberanian), dan
bagian keinginan atau nafsu (dihubungkan dengan bagian pengendalian diri.
3) Negara
Ajaran tentang negara merupakan puncak filsafat Plato.
Menurut Plato tujuan hidup manusia adalah eudaemonia(hidup yang baik). Agar
supaya hidup baik, orang harus mendapatkan pendidikan. Pendidikan itu bukan
soal akal semata-mata, tapi seluruh diri manusia. Akal harus mengatur
nafsu-nafsu. Akal sendiri tidak berdaya dan harus didukung perasaan-perasaan
yang lebih tinggi. Jalan kea rah sini adalah kesenian, sajak, music dan
sebagainya. Tujuan pendidikan tercapai kalau ada negara yang baik. Sebab manusia
adalah makhluk social yang memerlukan negara.
Dalam satu negara ada tiga golongan, yakni:
1)
Para penjaga, yakni orang bijak (filsuf) yang
mengetahui apa yang baik. Kebajikan mereka adalah kebijaksanaan.
2)
Para prajurit yang menjamin keamanan. Kebajikan mereka
adalah keberanian.
3)
Rakyat jelata seperti petani, tukang dan pedagang.
Kebajikan mereka adalah pengendalian diri.
4. Aristoteles
Aristoteles lahir di Stageira, Yunani Utara. Ayahnya
seorang dokter pribadi raja Mcedonia. Ketika berusia 18 tahun ia belejar
filsafat p-ada Plato di Athena. Setelah Plato meninggal, ia mendirikan sekolah
Assos. Ia kemudian kembali ke Macedonia dan menjadi pendidik pangeran Alexander
Agung. Ketika Alexander Agung meninggal pada thun 323, timbullah huru hara.
Aristoteles dituduh sebagai penghianat. Dia lari ke Khalkes dan meninggal dunia
di situ pada tahun 322.
Adapun ajaran-ajaran Aristoteles ialah logika,
filsafat alam, psikologi, biologi, metafisika, etika, politik dan ekonomi.
Tentang logika, ia mengajarkan proses pengambilan
kesimpulan yang disebut silogisme, yang terdiri dari pernyataan dalam bagian
mayor (dalil umum), minor (dalil khusus), kesimpulan.
Aristoteles menyebut jiwa dengan psykhe. Menuru
Aristoteles, bukan hanya manusia yang mempunyai jiwa, tapi semua yang hidup
mempunyai jiwa.
Aristoteles menolak dualism Plato. Karena menurut dia,
jiwa dan tubuh adalah dua aspek berbeda dari substansi yang sama yakni manusia.
Pada manusia tidak ada dua substansi seperti pada ajaran Plato.
Menurut Aristoteles, jiwa akan binasa pada saat
kematian badan. Jiwa manuia, seperti jiwa tumbuhan dan hewan, tidak bersifat
kekal.
5. Masa hellenisme dan Romawi
Di masa ini muncul beberapa aliran, terpenting di antaranya adalah:
1)
Stoisisme didirika oleh Zeno dari Kition. Menurut
Stoisisme, jagad raya ditentukan oleh logos atau rasio. Maka segala sesuatu
yang terjadi di alam semesta berlangsung menurut ketetapan yang tak dapat
dihindarkan. Etika Stoisisme bersifat kejam, karena manusia tidak dapat
menghindarkan segala malapetaka.
2)
Epikurisme didirikan oleh Epikuros. Inti ajarannya
adalah bahwa manusia harus menggunakan kehendak bebas dengan mencari kesenangan
sedapat mungkin. Tapi agar keadaan batin seimbang dan tenang, orang harus
menjadi bijaksana. Bersikap bijaksana adalah bersikap membatasi diri dan
mengusahakan kesenangan rohani.
3)
Skeptisisme dipelopori oleh pyrrho. Tapi ini bukan
suatu aliran dengan pengikut-pengikut tertentu, melainkan hanya merupakan
tendensi umum dalam masyarakat.
4)
Eklektisisme adalah kecenderungan mendamaikan berbagi
unsure yang berbeda. Ini juga merupakan kecenderungan umum pada masyarakat,
khususnya kaum elit. Seorang yang dikenal denagn eklektis adalah ahli pidato
Cicero dan Philo.
KESIMPULAN
Tempat filsafat yunani adalah asia kecil, dan
filsuf-filsuf pertama yunani berasal dari Ionia. Yunani sendiri berada dalam
situasi tidak tenang menyusul ivasi bangsa Doria pada abad 7 SM, tapi Ionia
relative tenang dan mewarisi jiwa peradaban lama.Invasi bangsa Doria ini
menghancur leburkan kebudayaan Aegea yang terkenal itu. Homerus penyair besar
Yunani juga berasal dari Ionia. Jadi Ionia merupakan tempat lahir penyair
terbesar Yunani dan kosmolog-kosmolog pertama Yunani.
Kalau puncak pemikiran terdapat di
Ionia, dan kalau Ionia merupakan tempat lahirnya filsafat Yunani, maka Miletus
adalah tempat lahirnya filsafat dan tempat lahirnya filsafat Ionia. Di kota
Miletus, Thales filsuf pertama Ionia lahir dan dibesarkan disana.
Tokoh-tokoh terkenal Masa Pra-Sokrates,
yaitu:
1. Thales (625-545 SM)
2. Anaximandros (611-545 SM)
3. Anaximenes (588-524 SM)
4. Pythagoras (580-500 SM)
Tokoh-tokoh terkenal Masa Sokrates, yaitu:
1.
Kaum Sofis
2.
Socrates
3.
Plato
4.
Aristoteles
DAFTAR
PUSTAKA
http://downlaodebook.blogspot.co.id/2012/02/filsafat-barat-zaman-klasik.html
Leave a Comment